Alatujigeoteknik – Dewatering adalah proses penghilangan atau pengurangan kandungan air dalam tanah atau material lainnya. Tujuan utama dari dewatering adalah untuk mengurangi tingkat kelembaban atau air tanah agar dapat menjaga stabilitas tanah, memungkinkan konstruksi yang aman, serta memfasilitasi pekerjaan di area yang terkena dampak air. Metode Dewatering umumnya diterapkan dalam proyek konstruksi bangunan, pertambangan, dan penanganan lumpur lumpur.
Manfaat dari dewatering antara lain adalah mencegah keruntuhan struktur, mengurangi risiko penurunan tanah, meningkatkan keamanan kerja, mempercepat proses konstruksi, dan meminimalkan kerusakan lingkungan. Dewatering juga dapat mengurangi waktu dan biaya proyek secara keseluruhan.
Metode Dewatering
Metode Open Pumping
Metode pompa merupakan salah satu metode yang umum digunakan dalam dewatering. Metode ini menggunakan pompa untuk menguras air dari sumur pompa buatan (Sump Pit).
Pengerjaan dewatering dengan metode ini dilakukan sampai kedalaman galian sesuai dengan perencanaan. Namun, jika kondisi tanah galiannya digenangi banyak air maka proses penggalian dilakukan secara bertahap sambil menyedot air keluar menggunakan pompa sampai kering.
Metode Predrainage
Metode lain dalam proses dewatering disebut Predrainage yaitu menguras muka air tanah sehingga mengalami penurunan sebelum proses penggalian dilakukan. Metode ini dilakukan untuk wilayah atau tanah yang memiliki ciri berupa tanah lunak (cadas) dengan banyak celah, berbutir seragam dan mudah erosi.
Proses pengerjaan predrainage ini menggunakan metode well point system atau deep well yang berfungsi untuk menurunkan muka air tanah di wilayah seputar galian tanah, setelah itu baru dimulai proses penggalian.
Metode Cut Off
Metode dewatering ini menggunakan dinding pembatas untuk memotong aliran air tanah. Beberapa metode yang digunakan yaitu concrete diagram wall, steel sheet pile, slurry wall trenches dan secant pile wall construction. Dengan metode cut off maka wilayah galian akan terhindar dari aliran air tanah sehingga menjadi kering dan bisa dengan mudha untuk digali.
Penerapan dan Pelaksanaan Dewatering
A. Konstruksi Bangunan
Dewatering memiliki aplikasi yang penting dalam proyek konstruksi bangunan. Selama tahap konstruksi, seringkali diperlukan pengeringan area konstruksi untuk menciptakan kondisi kerja yang baik dan mengurangi risiko keruntuhan struktur. Contoh penggunaan dewatering dalam konstruksi bangunan adalah pada konstruksi pondasi, terowongan, dan basement.
Pada konstruksi pondasi, dewatering dapat membantu mengurangi tekanan air tanah di sekitar pondasi, sehingga meningkatkan stabilitas pondasi. Dalam pembangunan terowongan, dewatering digunakan untuk mengendalikan air tanah dan menjaga kondisi kerja yang aman. Sedangkan dalam pembangunan basement, dewatering membantu mengurangi risiko genangan air dan kelembaban yang berlebihan.
B. Pertambangan
Dewatering juga memiliki peran penting dalam industri pertambangan. Proses penambangan seringkali melibatkan pengeluaran air yang signifikan, baik dalam bentuk air tanah maupun air yang terperangkap di dalam tambang. Dewatering digunakan untuk mengurangi tingkat air dalam tambang, sehingga memungkinkan aktivitas penambangan yang efisien dan aman.
Contoh penggunaan dewatering dalam pertambangan adalah pada penambangan terbuka dan bawah tanah. Dalam penambangan terbuka, dewatering membantu mengurangi air tanah yang mengalir ke dalam lubang penambangan, sehingga menjaga stabilitas lereng dan memungkinkan akses yang lebih baik. Sedangkan dalam penambangan bawah tanah, dewatering diterapkan untuk mengurangi risiko genangan air dan menjaga kondisi kerja yang aman.
C. Penanganan Tumpukan Lumpur
Dewatering juga dapat digunakan dalam penanganan tumpukan lumpur yang terbentuk akibat kegiatan industri atau bencana alam. Tumpukan lumpur tersebut seringkali mengandung konsentrasi air yang tinggi dan dapat menyebabkan masalah lingkungan dan kerugian ekonomi. Dewatering dapat membantu menghilangkan air dari lumpur, sehingga mengurangi volume dan berat lumpur yang harus ditangani.
Contoh penggunaan dewatering dalam penanganan tumpukan lumpur adalah pada industri pertambangan, pengolahan limbah, dan pemulihan daerah yang terkena banjir lumpur. Dengan menerapkan metode dewatering yang sesuai, lumpur dapat dikeringkan secara efisien, memfasilitasi proses pengolahan dan pemulihan.
Pemantauan Kondisi Tanah Sebelum Pengerjaan Dewatering
Sebelum melakukan dewatering, harus dilakukan pemantauan kondisi tanah terlebih dahulu agar tidak terjadi longsor secara tiba-tiba. Salah satu alat geoteknik yang digunakan untuk pemantauan tanah yang akan dilakukan dewatering yaitu Inclinometer.
Alat Inclinometer adalah sebuah instrumen yang digunakan dalam bidang geoteknik untuk mengukur kemiringan atau perubahan kemiringan tanah atau struktur geoteknik. Alat ini sangat penting dalam pemantauan dan evaluasi kestabilan lereng, dinding penahan tanah, bangunan di bawah tanah, dan struktur geoteknik lainnya.
Prinsip kerja alat inclinometer didasarkan pada penggunaan gyroscopic atau teknologi MEMS (Micro-Electro-Mechanical Systems). Inclinometer terdiri dari tabung atau probe yang ditanam di dalam tanah atau dipasang pada struktur yang akan dipantau. Probe ini memiliki sensor yang sensitif terhadap perubahan kemiringan.
Pada saat alat inclinometer diaktifkan, sensor pada probe akan mendeteksi perubahan kemiringan dan mengukurnya dalam satuan derajat atau persen. Data kemiringan ini kemudian ditransmisikan ke unit pengendali atau logger data untuk direkam dan dianalisis.
Selain kemiringan, alat inclinometer juga dapat mengukur perubahan kemiringan sepanjang waktu atau disebut dengan deformasi. Deformasi dapat terjadi akibat pembebanan, gerakan tanah, perubahan suhu, atau faktor lain yang mempengaruhi kestabilan tanah atau struktur geoteknik. Data deformasi yang diperoleh dari alat inclinometer sangat berharga dalam mengevaluasi risiko keruntuhan dan merencanakan langkah-langkah pemantauan dan perawatan yang diperlukan.
Penggunaan alat inclinometer dalam geoteknik sangat penting untuk mengidentifikasi perubahan kemiringan atau deformasi yang dapat menyebabkan kegagalan struktur. Dengan pemantauan yang terus-menerus, geoteknis dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan dan memastikan keamanan struktur.
Nantinya inclinometer biasanya ditanam dalam lubang bor dengan kedalaman yang sudah direncanakan sesuai pemantauan. Selain itu, probe inclinometer juga dapat dipasang pada dinding penahan tanah atau struktur lain menggunakan pemasangan yang tepat.
Alatujigeoteknik.com menyediakan alat inclinometer dan berbagai macam instrument geoteknik. Informasi pemesanan dan pertanyaan silahkan Anda menghubungi kami melalui :
Whatsapp : 0813-9929-1909 (Fikri) | 0822-5870-6420 (Anto)
Email : sales.alatujigeoteknik@gmail.com
Chat dengan tim kami dengan fitur chat di pojok kanan bawah halaman ini.