ALATUJIGEOTEKNIK – Proyek reklamasi memiliki peran penting dalam upaya perluasan lahan kering yang biasanya dilakukan oleh negara atau kota dengan laju pertumbuhan dan kebutuhan penduduk yang meningkat pesat tetapi memiliki keterbatasan lahan Area reklamasi dalam proses pembuatannya akan membutuhkan timbunan tanah. Adanya timbunan ini akan mengakibatkan terjadinya penurunan tanah dan peningkatan tekanan air pori pada tanah. oleh karna itu, monitoring tekanan air pori menjadi faktor krusial dalam menjamin keberhasilan dan stabilitas proyek reklamasi, terutama untuk infrastruktur vital seperti jalan tol.
Baca juga : Penjelasan Lengkap Mengenai Piezometer.
Mengapa Tekanan Air Pori Berbahaya dalam Konstruksi Reklamasi?
Peningkatan tekanan air pori memiliki beberapa dampak negatif yang signifikan:
- Penurunan Kuat Geser Tanah: Kuat geser (shear strength) tanah, yang merupakan kemampuan tanah untuk menahan beban tanpa mengalami deformasi atau kegagalan, sangat bergantung pada tegangan efektif. Tegangan efektif adalah tekanan total dikurangi tekanan air pori. Ketika tekanan air pori meningkat, tegangan efektif berkurang, sehingga kuat geser tanah juga menurun. Hal ini membuat tanah menjadi kurang stabil dan rentan terhadap kegagalan.
- Potensi Kegagalan Lereng: Jika tekanan air pori eksesif terbentuk di bawah timbunan, stabilitas lereng timbunan dapat terganggu. Penurunan kuat geser tanah dapat memicu kegagalan geser (shear failure) atau pergerakan massa tanah, yang berujung pada runtuhnya lereng timbunan.
- Likuifaksi (Liquefaction): Di area yang terdiri dari pasir jenuh air yang seragam dan gembur, getaran (seperti dari gempa bumi atau bahkan alat berat) dapat menyebabkan butiran tanah kehilangan kontak satu sama lain. Peningkatan tekanan air pori secara tiba-tiba mengurangi tegangan efektif hingga nol, mengubah tanah dari padat menjadi seperti cairan. Fenomena likuifaksi ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan penurunan fondasi atau kegagalan struktur.
- Penurunan Konsolidasi yang Lambat: Setelah timbunan selesai, tekanan air pori eksesif akan berangsur-angsur hilang seiring dengan keluarnya air dari pori-pori tanah. Proses ini disebut konsolidasi. Namun, pada tanah lempung, proses ini bisa memakan waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun. Selama periode ini, penurunan permukaan tanah (settlement) akan terus terjadi, yang dapat menyebabkan kerusakan pada struktur jalan tol, seperti retakan pada perkerasan atau jembatan.
Solusi dan Teknik Mitigasi
Untuk mengatasi pengaruh tekanan air pori, berbagai teknik geoteknik diterapkan:
- Sistem Drainase Vertikal (Vertical Drains): Pipa-pipa vertikal seperti Prefabricated Vertical Drain (PVD) atau sand drain dipasang di bawah area timbunan. Alat ini berfungsi untuk memperpendek jalur keluarnya air dari tanah, sehingga mempercepat proses konsolidasi dan penurunan tekanan air pori.
- Tahapan Penimbunan (Staged Loading): Material timbunan tidak ditempatkan sekaligus. Sebaliknya, penimbunan dilakukan dalam beberapa tahapan dengan periode jeda di antaranya. Hal ini memberikan waktu bagi tanah dasar untuk mengkonsolidasi tekanan air pori sebelum beban berikutnya ditambahkan.
- Matras Bambu atau Geotekstil: Pada tanah yang sangat lunak, matras bambu atau geotekstil dapat digunakan untuk menyebarkan beban timbunan secara merata, mencegah konsentrasi tekanan yang dapat memicu kegagalan geser lokal.
- Instrumen Monitoring Geoteknik: Selama kegiatan konstruksi, instrumen seperti piezometer dipasang untuk secara terus-menerus memantau tingkat tekanan air pori. Data dari piezometer sangat penting untuk memastikan bahwa laju penimbunan tidak melebihi batas aman dan untuk memprediksi besarnya penurunan yang akan terjadi.
Studi Kasus: Proyek Jalan Tol Bali-Mandara
Salah satu contoh nyata keberhasilan proyek reklamasi di Indonesia adalah Jalan Tol Bali-Mandara. Proyek ini dibangun di atas perairan Teluk Benoa, Bali, yang sebagian besar dasarnya merupakan tanah lunak. Untuk mengatasi masalah penurunan tanah dan pengaruh tekanan air pori, Engineer menerapkan teknik geoteknik, termasuk penggunaan Prefabricated Vertical Drain (PVD) dan metode staged loading. Ribuan piezometer dipasang untuk memantau setiap tahapan penimbunan. Dengan data yang akurat dari piezometer, tim proyek dapat memastikan bahwa proses penimbunan berjalan sesuai dengan desain yang direncanakan, mencegah kegagalan struktural, dan menjamin stabilitas jalan tol di masa depan.
ALATUJIGEOTEKNIK – Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang control dan monitoring system, kami menjual sensor vw piezometer dengan harga dan kulitas terbaik. Selain itu, kami juga menyediakan jasa instalasi dan monitoring vibrating wire piezometer pada proyek reklamasi dan konstruksi lainnya. Informasi lebih lanjut atau konsultasi terkait alat dan jasa pemasangan piezometer ini, silahkan hubungi kami di whatsapp melalui :