inclinometer

alatujigeoteknik.com – Di Indonesia sering kita jumpai berbagai macam atau jenis tanah. Dalam perencanaan pelaksanaan membuat pondasi, kita harus mengetahui jenis tanah yang cocok dan sesuai untuk kebutuhan proyek. Perlu di ingat tidak sembarangan tanah bisa kita gunakan untuk proses membuat pondasi seperti Boro Pile (Pondasi dengan element beton tulang yang dimasukan ke dalam lobang bor) atau Straus Pile (Pondasi yang dibuat dengan cara tanah dibor manual). Apa saja pertimbangan dalam merancang pondasi berdasarkan jenis tanah?

Berikut cara memilih pondasi berdasarkan daya dukung tanah :

  • Jika kondisi tanah keras terletak pada permukaan tanah atau kedalaman pondsai antara 2-3 meter dibawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi dangkal.
  • Jika kondisi tanah lunak hingga kedlaman kurang lebih 6 meter maka jenis pondasi yang dapat digunakan adalah pondasi strauss pile atau bor pile manual.
  • Jika tanah keras terletak pada kedalaman sekitar 10 meter atau lebih dibawah permukaan tanah maka jenis pondasinya yaitu pondasi bored pile, pondasi sumuran atau pondasi mine pile.
  • Jika tanah keras terletak di kedalaman 20 meter atau lebih dibawah permukaan tanah maka jenis pondasinya ialah pondasi tiang pancang atau pondasi bored pile.

Jenis pondasi yang dipilih biasanya ditentukan oleh berat bangunan berdasarkan pelimpahan beban. Namun kondisi tanah dan biaya yang tersedia juga mempengaruhi struktur pondasi. Masalah utama dalam pemilihan jenis pondasi adalah kondisi tanah, yaitu jenis tanah seperti apa yang akan dijadikan menjadi tempat berdirinya bangunan. Sebab setiap jenis tanah memiliki daya dukung yang berbeda. Sehingga penurunan yang terjadi semakin beragam. Berikut pertimbangan yang dilakukan dalam merancang pondasi berdasarkan jenis tanah, antara lain :

  • Pondasi pada tanah pasir

Masalah yang sering erjadi pada peletakan pondasi diatas tanah pasir adalah penurunan yang tidak seragam. Solusinya perlu dilakukan tes atau pengujian uji Soil Penetration Test (SPT), uji kerucut dan uji beban plat.

Baca Juga : Alat Instrumentasi Pendeteksi Tanah Longsor

  • Pondasi pada tanah lempung

Pada tanah lempung perancangan pondasi cukup sulit dilakukan karena jenis tanah ini menyatu dengan air hingga tanah dengan mudah menjadi jenuh air. Pada tanah jenis lempung disarankan menggnakan pondasi yang dalam, sehingga tanah tidak mudah terpengaruhi dengan iklim dan kondisi lingkungan sekitar.

  • Pondasi pada batu

Sifat batu yang keras dipastikan mampu manahan beban bangunan dengan baik. Tetapi pada batuan berkapur dan memiliki lubang-lubang, stabilitas bangunan perlu diperhitungkan. Karena dapat membahayakan bangunan.

  • Pondasi pada tanah timbunan

Tanah timbunan merupakan tanah yang diangkut dari daerah lain ke lokasi pembangunan. Tanah timbunan yang akan dijadikan dasar pondasi harus diperiksa terlebih dahulu kapasitas dukungnya. Dan jika menggunakan tanah timbunan harus dipadatkan terlebih dahulu.

  • Pondasi pada tanah organik

Tanah organik tidak dianjurkan untuk tempat peletakan pondasi, karena jenis tanah ini akan mengakibatkan penurunan terlalu besar. Karena tanah organik sangat sulit dipadatkan.

  • Pondasi pada tanah lanau

Tanah lanau adalah jenis tanah yang terdapat diperalihan antara psair dan lempung. Dalam kondisi alam tanah jenis lanau ditemukan dalam kondisi longgar dan kurang padat. Sehingga jika dijadikan tempat perletakan pondasi. Maka akan terjadi penurunan yang besar.

Sumber : http://www.ilmusipil.com/pertimbangan-perancangan-pondasi-berdasarkan-jenis-tanah

1 thought on “Pertimbangan Dalam Merancang Pondasi Berdasarkan Jenis Tanah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *