Instrument pemantauan deformasi lateral pada lereng

ALATUJIGEOTEKNIK – Anda mungkin sering melihat tebing atau lereng di jalan tol, area pertambangan, atau permukiman. Meskipun terlihat kokoh, lereng dapat mengalami deformasi, terutama ketika lereng tersebut tersusun dari material yang tidak padat atau jika terjadi perubahan kondisi lingkungan. Deformasi lateral pada lereng adalah kondisi ketika gaya yang mendorong material lereng untuk bergerak ke bawah (gaya pendorong atau driving force) lebih besar daripada gaya yang menahan pergerakan tersebut (gaya penahan atau resisting force).

Ketika ketidakstabilan ini melampaui batas, lereng dapat mengalami longsor atau gerakan massa tanah (mass movement), yang berpotensi menimbulkan kerugian besar, mulai dari kerusakan infrastruktur hingga korban jiwa. Oleh karena itu, inclinometer hadir sebagai solusi instrument pemantauan deformasi lateral pada lereng yang mana merupakan aspek krusial dalam geoteknik untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan konstruksi.

Baca juga : Mengenal Inclinometer Sebagai Alat Pengukuran Kemiringan 

Apa itu Lereng ? 

Lereng

Lereng adalah permukaan bumi yang membentuk sudut kemiringan tertentu dengan bidang horizontal. Kemiringan lereng atau topografi adalah sudut yang dibentuk oleh perbedaan tinggi permukaan, yaitu antara bidang datar tanah dengan bidang horizontal.  Secara garis besar, lereng dibedakan menjadi dua:

  • Lereng Alam: Lereng yang terbentuk sebagai hasil dari proses alamiah yang dipengaruhi oleh fenomena geologi. Contohnya lereng bukit dan tebing sungai. Stabilitas dan kekokohan lereng alam sepenuhnya bergantung pada karakteristik, sifat, dan struktur alami tanah serta bentuk geologi yang ada.
  • Lereng Buatan: Lereng yang muncul sebagai hasil dari tindakan manusia dalam proses perencanaan dan konstruksi, seperti galian dan timbunan, tanggul, dan dinding tambang terbuka. Lereng buatan dapat memerlukan tindakan konstruksi, seperti penguatan, atau hanya bergantung pada karakteristik alami tanah untuk menjaga stabilitasnya.

Pentingnya Pemantauan Deformasi Lateral Pada Lereng

Pemantauan deformasi lateral pada lereng sangat penting karena berperan krusial dalam menjaga keselamatan dan stabilitas lingkungan sekitar. Deformasi lateral mengacu pada pergerakan horizontal tanah atau batuan yang dapat menjadi tanda awal ketidakstabilan lereng. Jika tidak dipantau, struktur tanah pada lereng ini tidaklah diam, melainkan terus bergerak. Pergerakan yang paling berbahaya adalah deformasi lateral, yaitu pergeseran tanah secara mendatar (horizontal). Pergerakan ini sering kali menjadi tanda awal dari bencana besar, seperti tanah longsor.

Pada proyek konstruksi besar, khususnya pada area pertambangan, bendungan, dan jalan di daerah berbukit, pemantauan deformasi lateral menjadi sistem pengamanan yang wajib dilakukan untuk menjamin kelancaran operasi dan keamanan pekerja. Secara keseluruhan, pemantauan deformasi lateral pada lereng sangat penting sebagai bagian dari manajemen risiko dan perlindungan lingkungan.

Mengapa Suatu Lereng Perlu Dipantau Deformasi Lateralnya?

  • Keselamatan dan Kerugian: Masalah kestabilan lereng merupakan masalah penting karena menyangkut keselamatan manusia, peralatan, dan bangunan di sekitarnya. Jika pergeseran horizontal tidak dideteksi dini, dampaknya bisa fatal: jalan ambruk, rel kereta api bengkok, hingga bangunan runtuh.
  • Mekanisme Kegagalan: Suatu lereng akan longsor jika gaya penggeraknya lebih besar dari gaya yang menahan massa batuan tersebut. Kestabilan suatu lereng terancam jika kekuatan yang menahan lereng lebih lemah daripada gaya penggerak yang bekerja padanya.
  • Faktor Eksternal: Perubahan cuaca ekstrem seperti hujan deras memiliki dampak signifikan. Lumpur yang lembek atau lunak lebih cenderung runtuh dan kehilangan kestabilan.

Faktor kekuatan lereng dapat dipantau menggunakan instrument geoteknik. Kondisi lereng dengan tingkat longsor yang tinggi sangat memerlukan instrument geoteknik agar dapat dilakukan penanggulangan dan terhindar dari potensi longsoran yang dapat mengakibatkan kerugian serta menghambat kegiatan produksi pertambangan.Keamanan  suatu lereng dapat dilihat dari besaran nilai faktor keamanan (FK). Apabila faktor keamanan lebih tinggi dari satu, umumnya lereng tersebut dapat dianggap stabil.

Memperkenalkan Inclinometer 

Inclinometer

Inclinometer adalah instrumen geoteknik yang dirancang untuk mengukur kemiringan pada lereng, tanah atau struktur. Secara umum, alat ini dirancang untuk mengukur deformasi lateral Inclinometer sangat berguna untuk memantau deformasi lateral pada lereng di berbagai lokasi, seperti area yang memiliki potensi longsor, terowongan, bendungan, dan berbagai jenis konstruksi lainnya.

Prinsip Kerja dan Cara Pengukuran

Pada dasarnya, casing inclinometer ditanam di dalam lubang bor hingga kedalaman yang sudah di rencanakan. Hal ini dilakukan di area yang akan mengalami pergerakan kemiringan tanah paling signifikan.

  • Cara Kerja: Pipa casing yang tertanam akan mengikuti pergerakan kemiringan tanah yang terjadi.
  • Data yang Diperoleh: Alat ini akan memberikan informasi berupa besarnya pergerakan dan arah pergerakan yang terjadi pada kedalaman tertentu.
  • Tujuan Utama: Alat ini utamanya digunakan untuk mengukur deformasi lateral (perubahan posisi horizontal) dan orientasi magnetik. Data ini sangat penting untuk mengetahui kecepatan dan besaran pergerakan tanah.
  • Hasil: Hasil pengukuran ditampilkan pada monitor, memberikan informasi mengenai lokasi atau titik yang menjadi kritis akibat pergerakan tanah.

Aplikasi Utama Inclinometer

Penggunaan inclinometer sangat luas, terutama dalam geoteknik dan konstruksi. Tujuan utamanya meliputi:

1. Pemantauan Longsor dan Stabilitas Lereng

  • Deteksi Pergerakan: Digunakan untuk mendeteksi zona pergerakan, menentukan apakah pergerakannya konstan, cepat, atau tidak ada respons sama sekali.
  • Zona Geser: Menentukan kedalaman, ketebalan, besaran, laju, dan arah pergerakan zona geser pada tanah longsor.
  • Stabilitas Konstruksi: Memantau stabilitas lereng, tanggul yang terpotong atau terisi, selama dan setelah konstruksi.

2. Pengawasan Struktur dan Pondasi

  • Deformasi Dinding Penahan: Mengukur besarnya kemiringan dan deformasi diferensial di belakang atau di dalam struktur penahan (seperti sheet pile atau dinding soldier pile). Ini penting karena kinerja struktur penahan sangat dipengaruhi oleh tekanan lateral.
  • Pondasi Dalam: Memantau kinerja tiang pancang dan tiang bor, khususnya untuk mengukur deformasi pondasi dalam yang dikenai beban lateral besar. Casing dapat dipasang di dalam atau dilekatkan pada elemen struktural.
  • Batas Desain: Melakukan pengawasan agar deformasi selalu berada dalam batas desain yang diizinkan.
  • Bendungan: Memeriksa stabilitas pada bendungan serta lereng hulu setelah pemeriksaan selesai.
  • Pondasi Umum: Memantau pergerakan pada struktur pondasi secara keseluruhan.

3. Pemantauan Sumur Pengeboran

  • Lintasan Sumur: Digunakan dalam industri pengeboran (seperti minyak, batu bara, air) untuk mengukur lintasan lubang sumur selama proses pengeboran. Pengukuran ini juga mencakup orientasi magnetik dan beberapa pengukuran lain selama proses pengeboran

>>LINK PRODUK INCLINOMETER<<

ALATUJIGEOTEKNIK – sebagai perusahaan yang bergerak dibidang control dan monitoring system, kami menjual sensor inclinometer dengan harga dan kulitas terbaik. Selain itu, kami juga menyediakan layanan instalasi dan monitoring inclinometer pada tambang dan konstruksi lainnya. Informasi lebih lanjut atau konsultasi terkait alat dan jasa pemasangan inclinometer ini, silahkan hubungi kami di whatsapp melalui :