Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang pengujian pada terowongan menggunakan inclinometer. Terowongan adalah tembusan yang berbentuk lubang yang dibuat di dalam permukaan tanah atau di gunung. Umumnya terowongan memiliki 2 sisi yang terbuka pada ujungnya dan sisi lainnya yang tertutup.
Para ahli teknik sipil mendefenisikan terowongan sebagai sebuah tembusan yang dibuat di bawah permukaan tanah dengan panjang minimal 150 meter, jika lebih pendek dai itu maka akan lebih pantas disebut dengan underpass. Terowongan dibuat untuk jalur lalu lintas seperti mobil atau kereta api. Ada juga terowongan yang digunakan untuk pengaliran air demi mengurangi banjir ataupun dikonsumsi. Pembangunan terowongan ini harus melalui berbagai lapis tanah dan bebatuan sehingga untuk konstruksinya pun tergantung dari keadaan.
Metode Konstruksi
- Potong tutup
Metode ini adalah metode yang paling simpel, karena untuk penggunaan metode ini cukup menjadikan area yang ada di atas lokasi yang akan dijadikan terowongan, area tersebut harus harus digali terlebih dahulu, kemudian terowongan akan dibangun dengan atap diatasnya. Kemudian area akan ditutup agar memiliki kesan belum pernah digali. Pada konstruksiya sendiri metode ini umumnya memiliki 2 tingkat, hal ini akan memungkinkan untuk melakukan pengelolaan ekonomi dan keamanan contohnya seperti stasiun, akses untuk para penumpang dan jalur evakuasi
- Mesin Bor
Pembuatan terowongan menggunakan metode mesin bor ini cukup melakukan penggalian diatas area yang akan dijadikan terowongan. Kemudian mesin bor akan melubangi tanah sesuai dengan panjang tanah yang akan dijadikan terowongan, untuk pengoperasian mesin bor ini bisa digunakan secara otomatis pada saat konstruksi berjalan. Jenis dari mesin bor ini mampu menembus hampir dari semua jenis bebatuan.
Permasalahan
Pada saat konstruksi pembuatan terowongan selesai, otomatis terowongan akan digunakan, yang pada umumnya digunakan untuk kendaraan. Dinding pada terowongan ini pun tidak akan selamanya dapat menahan getaran yang dihasilkan kendaraan, sehingga terjadi pergerakan pada dinding tanah dan menimbulkan keretakan pada dinding terowongan. Keretakan pada dinding terowongan inilah yang akan menyebabkan berbagai macam permasalahan seperti banjir, longsor, hingga robohnya terowongan. Untuk mengetahui adanya pergerakan pada dinding tanah terowongan, maka diperlukan alat yang akurat dalam melakukan pengujian.
Inclinometer adalah alat yang tepat untuk melakukan pengujian ini, inclinometer ini digunakan sebagai pengukur lateral deformation. Karena itu, alat ini sering kali dipakai pada pengukuran kecepatan dan besar pergerakan tanah. Setelah hasil pengukuran tersebut didapati, maka akan dapat menjadi informasi dari lokasi atau titik yang mengalami ktiris akibat dari pergerakan tanah yang ada pada monitor. alat ukur kemiringan tanah juga bisa digunakan pada pile load test dengan tujuan untuk mengukur defleksi pada tanah lunak akibat beban yang ada diatasnya.
Dan sekarang ada digital inclinometer yang sudah dilengkapi dengan kabel penghubung sensir dan monitor berupa perangkat android. Dan untuk memasukan inclinometer manggunakan pipa ABS yang terbuat dari bahan yang elastis, kuat sehingga mampu memudahkan kabel masuk ke dalam lubang galian, Prinsip kerja dari inclinometer ini biasa disebut dengan casing inclinometer pada saat terjadi pergerakan pada tanah maka profil casing yang sebelumnya sudah ditanamkan akan mengikuti pergerakan tanah, dan kita dapat mengetahui besar pergerakan tanah. Untuk mengetahui arah dari tanah kita akan melakukan proses monitoring dengan menggunakan alat yang disebut digital mens inclinometer.
Alat Uji Geoteknik sebagai perusahaan yang bergerak di bidang monitoring dan system, kami Jual Inclinometer dengan kualitas terbaik dan tentunya dengan harga yang bersahabat. Untuk informasi pembelian atau pemesanan barang silahkan hubungi kami melalui nomor Telepon: (021) 29563045 atau melalui sales kami di Email: sales.alatujigeoteknik@gmail.com
( sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Terowongan )
4 Thoughts on “Penggunaan Inclinometer Pada Terowongan”